FEEDBACK OSCE OSCE SEMESTER 5 TA 2024/2025
21 Februari 202522711218
| Station | Feedback |
|---|---|
| IPM 8 NEUROLOGI 2 | Ax: Belum menanyakan riwayat pengobatan + responnya, belum mampu menggali riwayat kebiasaan sehari-hari yang dapat memicu keluhan pasien dan yang terkait antropometri (nggak kepikiran sepertinya, karena pas px pun nggak tanya). || Px neurologis: Teknik pemeriksaan sensoris salah (alat tajam itu DICOBAKAN DULU DI DIRI PEMERIKSA SENDIRI KEMUDIAN DIPERKENALKAN KE PASIEN sebelum meminta pasien menutup mata dan mulai melakukan pemeriksaan, trus sejak kapan px tajam itu pakai jarum yang TIDAK SEKALI PAKAI??? kalau pasien sebelumnya ternyata HIV kemudian ternyata Anda memeriksa di area yang ada luka, artinya Anda kan sudah jadi agen penyebar infeksi HIV --> kira-kira dzolim apa tidak ke pasiennya kalau seperti itu?). Teknik px kekuatan motorik salah dan tidak dilakukan di semua segmen. Tidak mencari perluasan refleks saat px refleks fisiologis. Tidak periksa Patrick dan Contra-Patrick. || Dx: Dx utama tidak lengkap (tidak menyebutkan regio), dx banding salah semua. || Tx: Sudah benar. || Komunikasi: Sudah cukup baik, sudah closing dengan pasien setelah selesai px. || Profesionalisme: Cuci tangan WHO itu 6 langkah dengan tata cara yang spesifik, bukan cuma nguwel-uwel tangan nggak jelas. Sempat membahayakan pasien karena teknik px sensoris yang salah dan memukulkan palu refleks berkali-kali seperti tukang bangunan nuthuk paku (mana ngayunin palunya kaku banget pula karena menggenggam palunya kenceng banget). |
| IPM 1 - MLBM | memeriksa luka kamu tidak pakai sarung tangan, terburu2 dan banyak ON, edukasi tidak lengkap |
| IPM 2 - MUSKULOSKELETAL | Ax: sudah menanyakan keluhan, onset, perjalanan penyakit, keluhan terkait keluhan utama, yang memperburuk dan mengurangi, belum mennayakan drajat nyeri dan kebiasaan. Px fisik: lakukan pemeriksaan ya dek bukan tanyakan,i antropometrinya sudah dilakukan . TTV suhu bukan di luar baju ya, TD, N, RR. , sudah memerika ku kes, belum memeriksa head to toe dan status lokalis. PP: DR, UA (pelajari lagi nilai normalnya), RO. DX: OA grade 3 ( genu mana kan genu ada 2). DD: OA grade 2 , GA ( dd satunya kurang tepat ya tidak salah hanya kurang tepat). TX: pemilihan obat benar namun pemberiannya kurang tapat di dosis dan kombinasi obat. Edukasi: baru meenyampaikan tx dan Fr sampaikan dulu dxnya ya bagaimana prognosisnya dan pecegahannya. |
| IPM 3 INTEGUMENTUM | sudah menggali identitas, ku, onset, keluhan penyerta gatal, perih, progresifitas lesi, rpd serupa, keberadaan nanah atau darah, risiko penularan, demam, kondisi rumah, rpk serupa, phbs, ukk: bibir terdapat erosi multiple bervariasi dengan krusta kecoklatan, terlihat skuama dan pustul dengan dasar eritema - untuk ukk primernya belum tepat - interpretasi gram ok - dx bai, tx ok |
| IPM 4 GASTRO-AKUT ABDOMEN | pemeriksaan abdomen general oke, pemeriksaan khusus hanya berfokus untuk susp app, belum memeriksa yg lain. pemeriksaan penunjang hanya mampu menentukan dan mengintepretasikan 2. dx oke dd oke namun penyebab belum disampaikan. |
| IPM 5 ENDOKRIN | RPK kurang tergali (riwayat HT dan DM dari orangtua), saat edukasi gunakan bahasa yang mudah dipahami responden ya mas. Tx obat kurang yang utk DM, penulisan resep untuk simvastatin kurang lengkap (S1.dd.....). Edukasi jgn terkesan buru2 |
| IPM 6 NUTRISI DAN SISTEM DIGESTI | anamnesis menggali sosial, tapikrmungkinnan pencetusnya belum, alkohol ?//dx kurang lengkap ya...masalahnya apa e.c...//secara umum persiapan dan setp2nya oke, tapi saat memamsukkan NGT jangan hanya bilang sambil telan aja, tapi dimasukkan sesuai ritme menelan beneran,,telan pak,,,masuk,,telan pak,,,,dst,,, |
| IPM 7 NEUROLOGI 1 | Ax: sudah cukup, Px fisik: kekuatan motorik eksremitas bawah belum dilakukan. Dx: belum benar. Tx: masih ada yang kuirang. |
| IPM 9 PSIKIATRI | ax sudah menanyakan ku, rps, rpd dan rpk, stresoor namun blm menanyakan kepribadian sblm sakit, px status mental 7 yg benar px status mentalnya blm di gg persepsi blm benar interpretasinya, , dx blm tepat dan menjadikan dd sebagai dx kerja, terapi tepat |