THT |
Anamnesisnya banyak tapi kurang tajam (tidak menggali poin-poin yang relevan --> kurang menggali kebiasaan yang berkaitan dengan keluhan pasien (misal: apakah sering mengorek telinga, apakah sering berenang, dll), kurang menggali perjalanan penyakit (tidak menanyakan riwayat pengobatan, tidak menanyakan hal-hal yang memperberat/meringankan)). Sebaiknya selesaikan dulu rangkaian pemeriksaan (inspeksi --> palpasi --> otoskopi) pada satu telinga, baru ke telinga satunya (supaya pasien tidak harus duduk berputar-putar). Kurang hati-hati dalam bekerja --> usahakan lebih lembut dalam bekerja (misalnya saat memasukkan spekulum), hati-hati dalam menaruh instrumen di meja pemeriksaan supaya tidak rusak. Perlakukan manekin seperti pasien sesungguhnya (tadi mahasiswa masih sempat mengeluarkan spekulum hidung dengan tidak hati-hati karena tangannya mau dipakai mengenakan head lamp --> head lamp juga tidak perlu terlalu sering dilepas-pasang supaya tidak buang-buang waktu dan bingung sendiri). Diagnosis banding kurang lengkap (baru varian otitis eksterna saja). Pemilihan obat salah (pasien tidak ada keluhan demam maupun nyeri, kenapa diberi paracetamol?), penulisan resep juga kurang lengkap karena kehabisan waktu (manajemen waktu kurang baik). |