THT |
Kurang menggali perjalanan penyakit (tidak menanyakan riwayat pengobatan). Pemeriksaan telinga kanan tidak menggunakan otoskop (hanya menggunakan spekulum telinga saja), masih canggung dalam mengatur posisi duduk dengan pasien, cara mengeluaran spatula hidung salah (seharusnya tidak boleh dikatupkan saat masih dalam cavum nasi karena bisa menjepit rambut hidung pasien), tongue spatel saat pemeriksaan tenggorokan cukup 1 saja (mahasiswa menggunakan 2 lapis). Diagnosis banding hanya benar 1 (tadi tidak ada informasi terkait membrana timpani, kenapa diagnosis bandingnya otitis media?). Pemilihan obat salah. Edukasi kurang lengkap (belum menyebutkan kapan harus kontrol dan rencana yang akan dilakukan saat kontrol (evakuasi serumen setelah dilunakkan dengan carbogliserin)). |