FEEDBACK OSCE REMEDIASI 1 PREDIK PERIODE FERBRUARI 2022 TA 2021/2022
26 Februari 202215711184
Station | Feedback |
---|---|
STATION ENDOKRIN & METABOLIK | Anamnesis: oke. Px. fisik: oke. Px. Penunjang: baru benar mengusulkan 2 px yaitu GDS dan elektrolit, interpretasi benar, tapi masih kurang ya pemeriksaan yang bisa diusulkan untuk menunjang kasus pasien. Diagnosis: sudah tepat menyebutkan diagnosis kerjanya, tapi diagnosis banding belum benar ya. Terapi: pemilihan obat sudah benar, tapi cara dan dosis pemberiannya belum benar ya, lebih hati hati lagi ya. Edukasi: oke. |
STATION INTEGUMENTUM | prosedur tzank test sedikit kurang lengkap |
STATION KARDIOVASKULER | sudah baik, tapi tatalaksana kurang tepat, seharusnya 2 kombinasi obat. akhirnya ditambahkan 1 obat lagi. |
STATION MUSKULOSKELETAL | edukasi kurang tepat berdasarkan pemeriksaan fisik dan x-ray mestinya tidak wajib operasi |
STATION RESPIRASI | Ax : Sudah baik dan sistematis. Px : Oke, lengkap dan runtut. Penunjang : Oke. Dx : Pneumonia komunitif --> perbaiki lg dxnya ya mbak Feras. Konfirm dengan data ax, hasil px fisik dan gambaran rontgennya. Tx : Dibuka kembali terapi antibiotik yg tepat ya mbak Feras, drug of choicenya antibiotik golongan apa?. Terapi paracetamol sdh benar. Terapi oral sudah tepatkah diberikan untuk antibotiknya? Kenapa tdk diberikan dengan i.v? korelasikan klinis dgn hasil px pasiennya yaa, sehingga bisa sejalan juga nanti dengan edukasinya. Pemberian antipiretik sudah sesuai. perlu ditambahkan simptomatis lain ya utk pengencer dahaknya. Edukasi : indikasi rawat inap utk pasien ini gimana? diperhatikan lg yaa mbak Feras. |
STATION SISTEM INDERA | ax px fisik cukup.. dx baru tonsilofaringits akut sja. dd tonsilitis belum tepat. tx sdh 2 obat, tapi dosis pct masih kurang. lain2 oke |
STATION SISTEM SARAF | Saat anamnesis, sebetulnya bisa ditanyakan apakah perot wajah disertai kelemahan anggota gerak, bisa juga ditanyakan apakah ada riwayat herpes sebelumnya (ini bisa membantu menentukan diagnosis). Saat anamnesis juga belum menanyakan riwayat pengobatan. Pemeriksaan neurologis yang diminta kurang lengkap (baru meminta hasil pemeriksaan sensibilitas, padahal pemeriksaan neurologis kan ada banyak: pemeriksaan motorik, refleks fisiologis, refleks patologis, dll). Pemeriksaan nervus cranialis VII juga baru menjelaskan modalitas motoriknya saja (padahal nervus cranialis VII juga punya modalitas sensorik, yaitu pengecapan pada 2/3 anterior lidah). Diagnosis juga jadi salah karena pemeriksaan fisiknya kurang lengkap (baca lagi perbedaan karakteristik kelemahan N. VII karena lesi UMN (contoh: stroke) dan lesi LMN (contoh: Bell's palsy)), otomatis tatalaksana dan edukasinya ikut salah. Kalaupun mau mendiagnosis TIA, dosis Clopidogrel-nya juga salah (baca lagi ya, yang benar seperti apa). |