FEEDBACK OSCE PREDIK PERIODE MARET 2019 TA 2018/2019
21 Maret 201915711209
Station | Feedback |
---|---|
Hematoinfeksi | ax, sebagian kecil belum tergali, Px : vital sign oke, Kepala oke, Leher, oke. Thorax bagaimana? --> dinilai juga sebelum menilai abdomen. Tetap status generalis dinilai ya, baru ke status lokalisnya, tdk cuci tangan stlh px, primaquinnya sediaan brp mg kah??, respein PCT ya pasien khan demam juga |
Integumentum | Tidak melakukan pemeriksaan sensibilitas maupun pembesaran saraf. Tidak menyebutkan pemeriksaan penunjang yang benar. Menyebutkan diagnosis kerja Morbus Hansen DD Lepra (bukankah itu merujuk hal yang sama?). Tidak mampu menyebutkan tatalaksana farmakoterapi. |
Muskuloskeletal | pemeriksaan fisik kurang lengkap hanya look saja di lokalis, tdk melaporkan palpasinya, keadaan umum, gerakan , salah baca foto rontgen dan salah diagnosis, resep tidak lengkap lamanya pemberian dan berapa kali minum obat |
Psikiatri | gali juga RPK, riw sakit sbelumnya, riw penggunaan napza. utk px psikiatrik afeknya masih belum benar, btk pikir juga belum tepat, progresi pikir bukan sedih dek, insightnya juga salah dek, bukan 3. belajar lagi ya.. . utk diagnosis nya belum tepat/kurang lengkap. diagnosis banding masih benenr.utk edukasi isinya hrs dijelaskan ttg efek dan efek samping obat, rujukan, dan rawat inap. kenapa dikasih lithium karbonat?alasannya apa?yg benar itu fluoksetin dek, bukan fluxentine. ..dosisnya juga salah. |
Sistem Endokrin dan Metabolik | sudah baik, hanya pemeriksaan fisik bisa diatmbah utk memastikan hipertiroid, misalnya eksoftalmus, tremor, . diagnosis amsuh umum hipertiroid.. et causa.... tolong dibaca lagi dosis obat, dan edukasi penjelasan kurang lengkap |
Sistem Gastrointestinal | Dx yang tepat adalah diare cair akut dengan dehidrasi berat ya...sebaiknya tutup botol infus disterilkan dahulu dengan alkohol swab sebelum dihubungkan dengan selang infus...perhatikan sterilitas ujung selang infus ya..jangan dipegang..terlalu lama saat pemasangan infus sehingga waktu habis belum sempat edukasi ke pasien. |
Sistem Genitourinaria | pemeriksaan fisik tdk runtut, DX dan DD tdk salah, mungkin karena pemeriksaan penunjannya tidak urut dan tidak lengkap sehingga belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis, penjelasan ttg penyakit juga tdk sesuai, rujukan tidak tepat (urologi). |
Sistem Indera | Ax: dilengkapi kembali, hal yg memperberat, memperingan, progresivitas kurang. Px fisik: yg kiri tdk diperiksa. Lupa istilah, ingatnya ada kotoran telinga. Dx: otitis media eksterna (??). Belum ada penjelasan/edukasi ke pasien tentang penyakit, penyebab, penanganan. |
Sistem Kardiovaskuler | belum tanya riwayat hipertensi dan RPK.. perkusi paru sebaiknya bandingkan kanan dan kiri. blm periksa ekstremitas. interpretasi EKG kurang lengkap. dx lengkap, DD tdk tepat. dosis kaptoprilkurang. furosemid blm ada dosisnya |
Sistem Neurobihaviour | digali lagi tipe kejangnya seperti apa, ini yang penting justru pemeriksaan faring yang hiperemis, nyerah gak tau diagnosa.. belajar dev, masih banyak yang harus dipelajari |
Sistem Reproduksi | untuk menanyakan hal yang sensitif seperti ada tidaknya multiparter sex harusnya menggunakan bahasa yang lebih halus ya. bisa diawali dengan kata2 mohon maaf sebelumnya mungkin pertanyaan ini agak sensitif..... dst. untuk pengambilan spesimen (contoh swab) tidak boleh menggunakan BHP yang mengganggu interpretasi hasil pemeriksaan ya dik (contohnya disinfeksi menggunakan betadine). kamu bisa ganti dengan Nacl atau air hangat. karena menggunakan disinfeksi maka semua hasil lab menjadi negatif. dx kerja menjadi salah karena cara pengerjaannya tidak tepat. tdk melakukan inspekulo. kok pakai citobrush dan ayre juga? kan tidak cek untuk pap smear dik?? kalau mau pap smear juga harusnya setelah tdk ada keluhan flour albus. inspekulo dilakukan di akhir pemeriksaan, dan apa yangn dicari pada pemeriksaan tersebut masih sangat minimal. |
Sistem Respirasi | px thorax hanya px auskultasi, tidak px inspeksi, palpasi, perkusi, dd belum tepat, belum cuci tangan setelah pemeriksaan, kalau dd pneumonia dengan kegawatan nafas tentunya harus rawat inap dan obatnya harus injeksi. kalau tidak mondok berarti belum bisa melakukan skala prioritas, dan bisa membahayakan pasien dek :).salbutamol dan amox nya tidak ada sediaan dan dosisnya, paracetamol syrupnya juga salah sediaan (tidak ada botolan pamol yg cuma 5 mL) dan salah dosis. |